Laman

Senin, 19 April 2010

20 Maret

Sabtu, 20 Maret 2010.

Kereta ekonomi AC, dalam perjalanan menuju stasiun Juanda selepas Try Out kelas 9 (semoga mereka bisa melalui UAN dengan baik, mendapatkan hasil yang baik dan diterima di SMA yang mendukung kelanjutan tarbiyahnya), tiba-tiba sebuah pertanyaan meluncur dari salah seorang di rombongan ini. “Apa alasan kita ikut munashoroh Palestina”, kira-kira seperti itu pertanyaannya. Dengan sedikit perumpamaan, “(sambil tersenyum) akhi, kalau ada seorang mahasiswa yang dapet nilai jelek? Lalu nilai itu di tempel di papan pengumuman dan ternyata hanya dia seorang yang nilainya jelek. Temen-temen lain bersorak gembira karena dapet nilai yang baik. Tentunya akan sangat terpukul mendapati kondisi seperti itu. Keadaan yang sulit, sangat sulit lantaran menjadi satu-satunya orang yang tertunduk lesu di tengah kegembiraan yang lainnya. Tapi, ternyata ada seorang kawan yang menghampiri dia dengan tersenyum, mencoba untuk menghibur dan berempati pada kesulitannya. Bahkan bukan cuma menghibur dan berempati, tapi juga menyemangati untuk bangkit dari kesulitan tersebut. Akhi, mahasiswa itu adalah Palestina dan kita sedang mencoba untuk menjadi seorang kawan yang memiliki empati seperti cerita itu”.


Lelah kaki karena perjalanan ini adalah senyum dan langkah kita untuk menghampiri mahasiswa itu. Materi yang kita sumbangkan adalah satu tepukan di bahunya dan juga sapaan kecil untuk mencari tahu apa yang terjadi, “ada apa….”, “kenapa…..”. Jikalau fisik ini yang mampu kita hadirkan/tawarkan maka itu adalah kata-kata penyemangat dan juga ajakan untuk kembali berdiri dan menghadapi ini semua bersama-sama.


Satu alasan lainnya adalah karena di sana ada salah satu situs suci umat Islam, Masjid Al-Aqsho. Sholat di dalamnya di ganjar dengan pahala yang jauh lebih banyak daripada di masjid-masjid lain (kecuali Masjidil haram dan Masjid nabawi). Saya yakin, tidak akan ada satu pun pemeluk agama di dunia ini yang tidak marah ketika situs sucinya hendak dihancurkan!
Al-Aqsho ini jantung Palestina,
Kiblat pertama jua nan mulia

Note:
Ini mungkin salah satu akhir pekan yang melelahkan. Karena setelah munashoroh ada z. suyukh yang dilanjut mabit kemudian futsal di pagi hari. Yang mesen lapangan 2 jam tega neh..hiks..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....