Laman

Senin, 25 Juni 2012

Sea, yeah I want to see ....

Kau tahu apa itu rindu?


Rindu itu gelombang jiwa,
yang hadir tiba-tiba dan kapan saja,
seperti saat kau melihat laut tak bertepi,
Lalu terkumpul semua energi,
untuk menutup matahari,
agar malam itu datang kembali,
walaupun bisa jadi... 
ini hanya keinginan yang terlalu dini



Menjelang sore di Anyer....
Terakhir kali ngeliat laut tahun 2006, perpisahan BEM.

Jumat, 22 Juni 2012

A week

Rabu ini di MUI


Rindu, hmm ga mungkin lah ada tanpa kenangan. Kenangan tentang apa saja. Dan yang namanya kenangan pasti waktunya sudah terlewati. Jadi ga mungkin ada orang yang merindukan masa depan. Sepakat ya!


Nah, semakin banyak kenangannya ngebikin rindunya semakin besar (Rindu Tebal istilah Iwan Fals mah). Semakin banyak yang bisa membuat rindu datang tiba-tiba karena banyak kenangan, banyak hal-hal yang berhubungan dengan apa yang dirindu. Sepakat juga ya!


So, Karena terus memperhatikan,  5 kali dalam seminggu selama 2 tahun. Wajarlah kalau kehilangan apa yang diperhatikan itu membuat hidup jadi gamang sampe beberapa bulan. Padahal kenangannya Cuma dalam bentuk pandangan mata, karena tak mampu berkata walaupun hanya menyapa.. Jadi sadar, ternyata semua kata bisa luruh di hadapan wanita kalau ada cinta. 


Setelah itu, lantaran melalui 3,5 tahun dalam ruang yang sama, bahkan sering kelompok yang juga sama, plus 2 tahun dalam satu organisasi. Banyak cerita, banyak canda, banyak komunikasi. Menjadi wajar juga  ketika janur kuning memisahkan air mata tak terasa keluar, menyesal. Dan selama tiga tahun setelahnya hati ini kaya membeku, sampe April lalu.


Yang jadi pertanyaan, kenapa kenangan yang hanya berbentuk 2 kali pertemuan plus sebuah memori usang lebih dari 10 tahun lalu bisa menghadirkan rindu yang besar? Hmmm, mungkin karena mengungkapkan dan keinginan untuk menyempurnakan. Sementara pada 2 cerita yang pertama belum memikirkan hal itu. ANOMALI.



Sewindu sudah lamanya waktu
Tinggalkan tanah kelahiranku
Rinduku tebal kasih yang kekal
Detik ke detik bertambah tebal

Pagi yang kutelusuri riuh tak bernyanyi
Malam yang aku jalani sepi tak berarti
Saat kereta mulai berjalan
Rinduku tebal tak tertahankan

Terlintas jelas dalam benakku
Makian bapak usirku kupergi
Hanya menangis yang emak bisa
Dengan terpaksa kutinggalkan desa

Seekor kambing kucuri
Milik tetangga tuk makan sekeluarga
Bapak tak mau mengerti 
Hilang satu anak tuk harga diri

Aku pergi meninggalkan coreng hitam dimuka bapak
Yang membuat malu keluargaku
Ku ingin kembali mungkinkah mereka mau terima 
Rinduku

Maafkan semua kesalahanku
Kursi kereta yang pasti tahu



(Iwan Fals-Rindu Tebal)


Kamis, 21 Juni 2012

Worry

Apakah khawatir itu tandanya cinta?


Ibu orang yang sangat khawatir terhadap anak-anaknya. Makanya ketika keluar rumah, pesan beliau sangat banyak. Ya mungkin dengan cara itulah beliau mengekspresikan semua kecintaan pada anak-anaknya. Love you so much.

Tapi untuk kejadian ini saya tak berani berprasangka seperti itu. Entahlah. 


---Maaf jika tak peka---

Sabtu, 16 Juni 2012

Masih sama

Konsistensi emang masalah besar. Tulisan dari blog lama. Hups...



Tuesday, 1 Januari 2008

Last Year


Konsistensi. Kekuatan/kemauan untuk terus berada pada suatu cara/jalan. Sebuah ketetapan hati. Luar biasa sulitnya. Hampir seperti tahun sebelumnya, sepanjang tahun kemarin beberapa kali terpeleset pada masalah yang efeknya membuat keluar dari jalur. Sebenernya masalah konsistensi pada kebenaran bukan semata masalah pada seseorang, tapi juga pada orang lain yang ingin berjalan di atas jalan yang lurus. Karena sudah sunatullah orang yang menyatakan diri berada pada jalur kebenaran maka dia harus siap diuji dan sesungguhnya ujian itu ada untuk meningkatkan kualitas seseorang.


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Q.S. Al- Ankabuut:2)


Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat .(Q.S. Al Ahzab: 11)


Selain itu musuh utama manusia pun takkan pernah ridho melihat manusia mencoba menggapai surga yang telah dijanjikan Allah bagi mereka yang mencoba berjalan pada jalan-Nya yang lurus. Tujuan iblis menggoda manusia adalah agar mereka berpaling atau dengan kata lain mengganggu konsistensi kita pada jalan Allah. Lalu wajarkan ketika kita sedikit terpeleset? Masalahnya adalah kalau kita terpeleset pada lubang yang sama berarti kita belum berhasil melalui ujian itu. Apakah wajar yang seperti itu? Ya Allah, semoga akhir hidupku tidaklah pada saat aku terpeleset.


Hari sudah berganti
Semoga mentarinya menghangatkan
Jiwa lusuh yang terus berjalan
Memecah gumpalan asa
Tahun ini..semoga.


Selamat datang 2008. Semoga kau bisa jadi sahabat yang baik untukku


Jumat, 15 Juni 2012

Unique

Hari Jum'at yang unik. Pertama karena bu Kepsek ngasih libur. Aneh, sangat aneh. Polimedik itu sekolah yang berdiri sebagai CSR dari sebuah pabrik dan sering kali para gurunya di samakan dengan para pegawai pabrik. Bahkan dulu jam pulang disamakan dengan para pegawai, jam 4 sore. Padahal jam sekolah sudah selesai sejak jam 2. Malahan ketika libur sekolah gurunya diminta tetap masuk walaupun diakalin dengan sistem piket. Jadi libur hari ini bener-bener diluar kebiasaan.

Hal kedua yang diluar kebiasaan Jum'at ini adalah undangan maen futsal dari Thulaby, jam 6-8 pagi di Kelapa Dua. Buat ku ini juga aneh. Waktu masih aktif di Imani aja ga pernah di ajakin maen futsal, eh sekarang malah dapet undangan, pas sudah ga aktif lagi. Pas sekali, pas di kasih libur. Paling tidak bisa melepas beban minimal selama 2 jam. Ahaaa, aku yakin tak ada sesuatu yang terjadi diluar kontrol-Mu ya Rabb.

Karena libur itu pula, ada satu hal diluar kebiasaan yang akan aku temui di Jum'at ini. Kotak amal pas sholat Jum'at. Aneh ya, bukan karena aku ga sholat Jum'at kalo ga libur, tapi lantaran kalau pas masuk sekolah pasti sholat di mesjid si empunya pabrik dan beliau ga mau ada kotak amal di mesjidnya mungkin karena merasa sanggup untuk merawat mesjid tanpa sumbangan dari jamaah. Ckckckckck, monopoli amal, menutup peluang orang lain untuk mendapat pahala.

Walaupun pagi ini jadi sedikit ragu buat dateng maen futsal, takutnya ga ada yang dikenal. Ah, bismillah saja, olahraga dan sekalian silaturahim. Yaps, sampai di sana cuma kenal Azhar dan Umar aja. Ga masalah, kalo kata komentator, sepakbola itu bahasa universal, hehe. Maen futsal pun tetap menyenangkan, ternyata banyak anak SMA 5, entah sudah alumni atau masih SMA. Yang pasti badannya masih kurus-kurus, gerakannya masih lincah, dan larinya masih kenceng.

Seminggu ini berarti udah dua kali maen bola (futsal). Yang pertama hari selasa kemaren, ngadu lawan guru SMK Madani. Skor akhirnya 24-24. Seru banget, karena sepanjang pertandingan selalu ketinggalan tapi 15 menit terakhir sempet unggul 24-21. Sangat menguras fisik coz Cuma punya 2 pemain pengganti padahal kita maen 1,5 jam, sedangkan mereka punya 4-5 pengganti dan 3 diantaranya murid SMK Madani.  Kami cuma bawa 1 murid buat jadi kiper, posisi yang paling tidak diinginkan. Buatku maen bola itu sangat-sangat menyenangkan, untuk refreshing melupakan masalah sejenak. Maen bola juga yang membuatku mulai kerasan di SMA 1, setelah beberapa bulan awal di sana merasa ada yang hilang, Matahari. Bener-bener merasa aneh ga ngeliat matahari, kehilangan semangat. Sangat tertolong dengan tradisi maen bola plastik di SMA 1.

Sekitar jam setengah 8, mantan khalifah Imani dateng, Caku. Hmmm, pasti ada obrolan panjang ini mah, maklum udah lama ga ketemu. Biasanya aku lebih senang jadi pendengar dan mengiyakan kalo Caku ngomong walaupun ada beberapa hal yang kurang sreg di hati. Ilmu dan pengalamannya banyak, jadi enak ngedenger apapun yang dibicarakan walaupun kadang sudah pernah disampaikan. Gara-gara cerita Caku tentang Turki hampir setahun yang lalu, jadi ingin ke Turki. Ingin lihat selat Bosphorus, menapaki kehebatan Muhammad Al fatih menaklukkan Konstantinopel.

Oia, ternyata Caku udah resign dari tempatnya kerja dan sekarang mencoba menggeluti bisnis. Untuk ramadhan nanti dia mau jualan baju koko, segmentasinya untuk kelas menengah. Kalau untuk masalah fashion, kelas menengah ini biasanya lebih care terhadap model. Sementara kelas bawah  berkutat pada masalah harga. Nah.. kalao kelas atas lebih mementingkan kualitas. Begitu teorinya (haalaah Sant, kebanyakan teori nih :'(   ).

Setelah futsal, diminta mampir ke rumah Caku. Dia memintaku menaksir berapa harga baju koko yang mau dia jual itu. Hmmm, buatku itu pertanyaan susah karena aku jarang beli pakaian. Kalo belum rusak atau sudah nda muat, ngapain beli pakaian baru. Makanya ga punya banyak pakaian. Biasanya itu-itu lagi yang dipake. Sering banget disindir temen kantor, "lw tuh tidur pake kaos ini, maen bola pake kaos ini, ngajar pake kaos daleman ini juga, kaga ada lagi apa?". Lukman lebih sadis lagi, ”kapan-kapan kita ke tanah abang, beli baju sekarung buat lw". Kalo di Annisa, "Sant, batik lw ga ada yang laen?". Arrggggh, apa sih salahnya!!!

Prinsip ku, kalao masih bisa dan layak digunakan ga perlu beli baru. Akan tetap seperti itu!! Jadi inget hapeku yang hilang Februari lalu. Sony Ericsson K800. Kalao ga hilang ga akan beli android, walaupun sangat tertarik sama android. Udha sama (lagi-lagi) Lukman suka ngojog-ngojog (bahasa apa ini, memprovokasi lah) buat ganti ke android, tapi aku tahan karena hape ku masih sangat baik. Semua fungsinya masih berjalan. Buat apa hape baru. Tapi karena keseringan di ojog-ojog, malahan sampe di cengin "udah ga jaman mencet-mencet keypad, sekarang mah di sentuh donk. Kapalan ntar tuh jari mencet-mencet mulu". Segala macem lah, sampe akhirnya keluar deh jawaban asal bin emosional "gue baru beli android, kalo hape gue rusak atau ilang". 1-2 bulan kemudian kejadian deh, hilang tuh hape di kantor. Barengan sama netbook Catur dan netbook sekolah. Ada tamu tak diundang masuk kantor, pas banget semua guru lagi rapat di ruang atas. Akhirnya Sony Ericsson ke 4 dengan tipe android itu hadir juga.

Obrolan pun memanjang sana sini di selingi ketan, gorengan dan segelas kopi. Hups, Jum'at penuh berkah yang menyenangkan. Paling tidak, sangat mendukung dalam masa-masa penantian ini.



Senin, 11 Juni 2012

11 Juni

Malam ini.....

Menatap langit tanpa bintang.
Pekat namun tetap berharap,
akan ada asteroid yang keluar orbit Mars-Jupiter.
Mengacak atmosfer bumi,
memercik api,
membunuh sepi.
Rindu (yang terlalu) dini.


4 tahun lalu aku di wisuda. Prosesi yang nyaris tak tercapai lantaran semangat yang terus turun-naik. Alhamdulillah, akhirnya tanggal ini punya kespesialan yang berhubungan dengan diri sendiri....



“Kadang kau harus meneladani matahari. Ia cinta pada bumi, tapi ia mengerti, mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.” 

--Salim A Fillah--

Minggu, 03 Juni 2012

bweeeuuuuuuh

Kering rasanya air mata ini karena nangis terus dari tadi. Saya tak tahu pelajaran apa yang hendak Kau ajarkan pada hamba dalam kejadian-kejadian ini.

Air mata ini,
rasanya terlalu dini,
berhambur keluar tanpa henti.

belok

Ada orang yang butuh disentil, butuh momen atau apalah untuk berubah. Terutama berubah dalam hal-hal yang mendasar. Dan ada juga orang yang dengan kesadaran tersendiri bisa berubah. Sepertinya saya masuk ke dalam golongan yang pertama.

Dulu pernah berfikir orang-orang yang aktif berkicau di facebook adalah orang-orang yang kurang perhatian. Apalagi setelah baca tulisan Arys Hilman tentang itu. Di tambah opini kang Romel bahwa facebook dan sosial networking lainnya membunuh para blogger untuk menulis panjang. Cukup ide-ide pendek, posting selesai. Beda sama blog, ga mungkin kan nulis hanya dalam 1-2 kata atau 1-2 kalimat. Perlu dikembangkan lagi.

Saya malah pernah nulis hal ini di sini. Saya pun ga ngerti kenapa tiba-tiba malah kaya burung di FB suka banget berkicau ga jelas. Padahal dulu ga seperti itu. Ok, peristiwa rabu pekan lalu adalah saat yang tepat untuk mengawalinya. Bismillah.


serba salah jadinya karena rabu lalu itu.


Typus

Jika ingin berdamai dengan perasaanmu sendiri, berjuanglah untuk mengharap cintaNya.. bukan cintanya.. Jika kau ingin berjuang untuk cintanya, tetaplah berjuang karena kau mencintainya karena juga mencintaiNya sehingga kau dapat menjadi pribadi yang lebih baik untuk memperjuangkan orang yang juga baik.. InsyaAllah jika kita berlomba untuk menjadi baik, maka orang yang kita tunggu diam-diam itu juga sedang belajar untuk menjadi yang lebih baik (sumber)


Perasaan saya kali ini kaya typus, kadang naik kadang turun. Kadang biasa saja, nothing to lose. Sering juga takut kehilangan. Aneh, mungkin efek do'a istikharah kali ya.

Kalau kau menganggap hal itu sebagai sebuah keajaiban, percayalah sudah berlalu banyak keajaiban di dunia ini.