Laman

Minggu, 30 November 2008

Saturday Night Fever

Dulu, Purnama adalah aksesori malam terindah untukku. Bukan saja karena dia yang paling besar, tapi juga karena cahayanya cukup mampu menerangi malam. Bercak-bercak hitam padanya, walaupun sering tampak kentara, tapi aku lebih suka mengabaikannya. Kelembutan cahayanya sudah membutakan dan bagiku “tak ada yang sempurna di dunia ini” adalah pernyataan yang cukup untuk menutupi itu. Purnama seperti kebalikan untuk matahari, dia lembut dan tidak menyakitkan mata. Sebuah keanehan, karena mataharilah yang memberinya cahaya. Sepertinya Purnama adalah persinggahan yang sangat tepat untuk cahaya matahari yang panas menyengat.

Kini, lihatlah di timur laut purnama. Ada benda cantik lainnya yang kian lama kian memukau. Jauh, jauh lebih kecil dari purnama, tapi dia mampu memberi nuansa yang berbeda. Sama bercahaya, tapi dengan nuansa yang lain. Aku yakin satu saat dia akan membuat ku berpaling dari Purnama. Dia lah bintang kecil ku.

Sabtu, 08 November 2008

Baca-baca yang lama

Kenapa di hapus ya? Barusan aja baca-baca blog lama (Alhamdulillah sempet di save), sayang juga ya karena banyak yang menandakan momen-momen tertentu. Contohnya postingan pertama, postingan itu waktu Bapak masih sakit. Untuk kami itu adalah bulan-bulan yang menyedihkan.



Atau tentang sidang, dll. Ehmmm, kalo sedikit lebih sabar mungkin aja selamet tuh blognya. Cuma ya gitu sedikit capek. Blog baru ini juga udah bikin capek. itutuh sidebarnya, ukurannya kurang besar dan pengennya sih dibikin kaya blog yang kemaren biar ada sidebar yang ukurannya 300an pixel buat naro foto. Oia template ini dambil dari sini (thanks ya).



Okey, udah cukup nyeselnya...

Biarkan berlabuh

Biar cinta itu bermuara dengan sendirinya.

Kenapa tak pernah kau tambatkan perahumu di satu dermaga,

padahal kulihat bukan hanya satu pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu

Kalau dulu memang pernah ada satu pelabuhan kecil,

yang kemudian harus kau lupakan,

mengapa tak kau cari pelabuhan lain,

yang akan memberikan rasa damai yang lebih?

Seandainya kau mau,

buka tirai di sanubarimu,

dan kau akan tau..

Pelabuhan mana yang akan kau singgahi untuk selamanya

hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,

rumah dan pelabuhan hatimu.


Pelabuhan/Tyas Tantaka/kumpulan puisi 7 penyair




(pindahan)

Ya ini tentang.....

Bila kau tanya tentang hal ini satu saat nanti, walaupun dengan sedikit ragu yang terselip pada keyakinan. Maka aku akan menjawab " ya ini tentangmu". Dengan nada yang berbeda dari ragu seperti yang kau tunjukkan.

Ini adalah tentang mu. Tentang kalimat yang mengalirkan penantian. Tentang kalimat tanya yang begitu mudah terlontar. Tentang asa yang terus merengek keluar. "Simple but hard to say", bagiku. Sesuatu yang sulit kulakukan karena aku lebih memilih untuk menembak jatuh semua burung yang beterbangan di biru hati langitku. Enggan untuk beresiko dengan mata yang terus mengintai mangsa di peraduan.

Sulitnya seperti masa lalu. Bahkan lebih sulit lagi, karena tak ingin jatuh untuk kali kedua.

Hope it will be true,




1 Syawal 1429/Hari pertama di bulan Oktober. Jam 8.54




(Pindahan)

Hmmmms

Ingin rasanya bersandar pada malam,
Yang gelapnya mampu menutupi,
Dengan dinginnya mungkin bisa membekukan,
Semuanya…gelisah, takut, dan harap.

……………………………Rabu, 22 April 2008. 21:59

(habis sidang malah ga keruan gini)

My new blog

Kesempatan kedua. Itu nama blog baruku. Alamatnya tetap di santopoenya.blogspot.com. Blog yang lama dihapus, makanya semua tulisan yang lama hilang.

Kenapa? Kemaren sempet kesel sama blogspot, karena banyak banget yang tiba-tiba berubah. Malahan postingan terakhir di blog yang lama itu tentang pindah alamat ke wordpress.com. Udah sempet bikin juga di WP. Tapi, bener kata Ramdhan kalo WP tuh lebih simpel daripada Blogspot.

Ini alamat yang WP. Kenapa ga pake santopoenya? Karena udah pernah bikin pake nama itu, tapi lupa paswordnya. Aneh juga sih. Biasanya kalo bikin account di internet pake password standar. Ya sudahlah bikin baru aja.

Oia ternyata WP tuh di pake juga sama FS. Ahh bingung deh. WP punya, Blogspot punya, FS punya, Multiply punya. Hehehee, sinting dia!!!

The Baby Face Assassin

Ole Gunnar Solskjaer bukanlah Ruud van Nistelrooy dengan torehan golnya yang segudang. Dia juga bukan striker legendaris Dennis Law yang menakutkan lawan-lawan.



Solskjaer juga bukan George Best yang flamboyan. Juga tidak seperti Sir Bobby Robson yang selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik Manchester United sepanjang masa. Ole juga tidak sangar seperti Eric Cantona. Ia juga bukan seperti Mark Hughes, Andy Cole atau Dwight Yorke yang namanya lebih mengilap.



Solskjaer hanyalah pemain biasa yang bersahaja. Fisiknya tidak terlalu tinggi untuk orang dari Skandinavia. Perawakannya tidak sekokoh Wayne Rooney. Wajahnya malah imut. Julukan Baby Face Assassin pun melekat padanya.



Tidak banyak yang diingat dari para penggila bola mengenai lelaki yang lahir di Kristiansund, Norwegia pada 26 Februari 1973 itu kecuali golnya di menit-menit terakhir pada final Liga Champions 1998/1999 melawan Bayern Muenchen di Stadion Nou Camp, Barcelona. 120 detik penuh kenangan bagi penggila Man United si seluruh dunia. Momen yang membuat pemain senior Bayern, Lothar Matthaeus menitikkan air mata lantaran kemenangan di depan mata terhapus oleh gol Solskjaer dan Sheringham.



Meski membawa Man United menjadi raja Eropa dan Inggris lewat gelar treble-nya, Ole tetap tidak beranjak dari bangku cadangan “Setan Merah”. Ia adalah penghuni tetap dan setia bangku cadangan Man United. Striker datang dan berganti mulai dari Cantona, Cole, Yorke, van Nistelrooy, Diego Forlan, Louis Saha, hingga Wayne Rooney, tetapi Solskjaer adalah back up untuk semua nama-nama itu.



Hebatnya tidak ada rasa kesal terpatri dalam hatinya. Ole tetap bermain sepenuh hati meski ia harus turun menjadi pengganti. Kariernya di Man United memang dihabiskan dari bangku cadangan!



Namun jangan sebelah mata melihat kiprah Solskjaer. Sebelas tahun dihabiskan dengan memakai kaus merah kebanggaan Old Trafford, Ole mencetak 126 gol dalam 366 pertandingan di berbagai ajang. Rekor yang tidak buruk untuk orang yang selalu menjadi pengganti. Ingat juga kalau dia pernah mencetak 4 gol dalam 12 menit ketika Man United membantai Nottingham Forrest 8-1. Seperti biasa, Solskjaer datang sebagai pengganti.



Julukan Super Sub melekat pada diri Ole Gunnar Solskjaer, tetapi dia tidak pernah senewen dengan Sir Alex Ferguson yang selalu menaruhnya di bangku cadangan. Begitu juga saat Sir Alex memplotnya sebagai back up David Beckham sebagai winger di sektor kanan atau menjadi gelandang, Ole tetap bermain dengan semangat yang tinggi dan membantu Man United menambah koleksi di lemari trofinya.



Sepanjang kariernya banyak tawaran yang datang kepada Solskjaer, tetapi dia menampiknya dan lebih menyukai menghabiskan karier di Man United. Perilaku dan loyalitas Ole kelak akan berbuah manis kepadanya.



Musim 2003/2004, cedera mulai mendera meski Solskjaer masih sempat bermain di final Piala FA dan membawa MU juara. Musim berikutnya setelah operasi lutut, Solskjaer menghilang dari peredaran. Namun, Sir Alex tetap setia menanti kesembuhannya. Begitu juga dengan pendukung fanatik “Setan Merah” yang tiada lelah menunggu Ole bugar dan kembali beraksi.



Saat Solskjaer kembali ke lapangan, ia menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang yang bisa diandalkan dari bangku cadangan. 23 Agustus 2006, Ole mencetak gol ke gawang Charlton Athletic. Gol pertama setelah “puasa” sejak April 2003. Hanya saja cedera lutut terus menghantuinya. Agustus 2007, Solskjaer memutuskan gantung sepatu.



Loyalitas Ole memang tidak perlu diragukan lagi. Ia tidak ngambek saat selalu dibangkucadangkan seperti van Nistelrooy. Ia tidak perlu mengecap dirinya budak seperti Cristiano Ronaldo. Ole tetap profesinal. Kesetiaan yang selalu diingat oleh pendukung “Setan Merah”.



Karena itu pula, lagu tentang Solskjaer selalu berkumandang di Theater of Dream Old Trafford. Tidak banyak lagu tentang legenda yang selalu dinyanyikan oleh fans. Nomor 20 miliknya juga pernah diusulkan untuk tidak lagi dipakai sebagai penghormatan baginya.



Hanya satu sesal yang pernah terlontar dari mulut Ole. Putranya, Noah, malah mengidolakan Wayne Rooney! Ole bercanda kalau putranya tidak menyadari kalau ayahnya juga seorang striker. Sebuah pertandingan testimonial digelar Man United pada awal Agustus 2008 ini untuk menghormati kontribusi Ole yang kini menjabat manajer tim reserve “Setan Merah”. Laga kontra klub La Liga, Spanyol itu berkesudahan 1-0 untuk Man United.



Hebatnya, penonton yang memadati Old Trafford mencapai 68 ribu orang, sebuah rekor untuk laga penghormatan. Hal yang sejatinya tidak mengherankan lantaran banyak penggemar Man United sangat menghormatinya.


You are my Solskjaer,
My only Solskjaer,
You make me happy when games are grey,
and when it’s boring,
You just keep scoring,
So please don’t take my Solskjaer away.


Ya, jangan pernah ambil Solskjaer milik kami! Kata-kata itu akan selalu berkumandang di stadion megah milik “Setan Merah” meski Ole telah pensiun.




By : Dodiek Adyttya Dwiwanto
Jurnal Nasional, Kamis 7 Agustus 2008.

Menyesal?

Lagi-lagi tentang kotak komentar di blogspot. Walaupun blogspot sudah menyediakan fasilitas kotak komentar yang ditempel langsung di bawah posting, tapi ternyata sering banget ada masalah dan itu (untukku) terlalu mengganggu.

Makanya di blog yang terdahulu kotak komen blognya dari haloscan. Blog yang ini coba-coba cari tutorial lain dan ternyata ada yang ngebikinin kode-kode gila (HTML) biar komennya langsung di bawah posting. Ini linknya klik aja. tutorial dari kang Rohman itu yang paling sering ku pake, makasih ya kang. Penggunaan Haloscan juga belajar dari sana.

Okey, enjoy it.

Lagi begadang.

Jumat, 07 November 2008

Puisi Hamka untuk Natsir

Meskipun bersilang keris di leher
berkilat pedang di hadapan matamu
namun yang benar kau sebut juga benar.

Cita Muhammad biarlah lahir
bongkar apinya sampai bertemu
hidangkan di atas persada nusa

Jibril berdiri di sebelah kananmu
Mikail di sebelah kiri
lindungan Illahi memberimu tenaga

Suka dan duka kita hadapi
suaramu wahai Natsir, suara kaummu
kemana lagi Natsir, kemana kita lagi

Ini berjuta kawan sepaham
hidup dan mati bersama-sama
untuk menuntut ridho Illahi
dan akupun masukkan dalam daftarmu....


Oleh-oleh dari Solo