Laman

Jumat, 22 Juni 2012

A week

Rabu ini di MUI


Rindu, hmm ga mungkin lah ada tanpa kenangan. Kenangan tentang apa saja. Dan yang namanya kenangan pasti waktunya sudah terlewati. Jadi ga mungkin ada orang yang merindukan masa depan. Sepakat ya!


Nah, semakin banyak kenangannya ngebikin rindunya semakin besar (Rindu Tebal istilah Iwan Fals mah). Semakin banyak yang bisa membuat rindu datang tiba-tiba karena banyak kenangan, banyak hal-hal yang berhubungan dengan apa yang dirindu. Sepakat juga ya!


So, Karena terus memperhatikan,  5 kali dalam seminggu selama 2 tahun. Wajarlah kalau kehilangan apa yang diperhatikan itu membuat hidup jadi gamang sampe beberapa bulan. Padahal kenangannya Cuma dalam bentuk pandangan mata, karena tak mampu berkata walaupun hanya menyapa.. Jadi sadar, ternyata semua kata bisa luruh di hadapan wanita kalau ada cinta. 


Setelah itu, lantaran melalui 3,5 tahun dalam ruang yang sama, bahkan sering kelompok yang juga sama, plus 2 tahun dalam satu organisasi. Banyak cerita, banyak canda, banyak komunikasi. Menjadi wajar juga  ketika janur kuning memisahkan air mata tak terasa keluar, menyesal. Dan selama tiga tahun setelahnya hati ini kaya membeku, sampe April lalu.


Yang jadi pertanyaan, kenapa kenangan yang hanya berbentuk 2 kali pertemuan plus sebuah memori usang lebih dari 10 tahun lalu bisa menghadirkan rindu yang besar? Hmmm, mungkin karena mengungkapkan dan keinginan untuk menyempurnakan. Sementara pada 2 cerita yang pertama belum memikirkan hal itu. ANOMALI.



Sewindu sudah lamanya waktu
Tinggalkan tanah kelahiranku
Rinduku tebal kasih yang kekal
Detik ke detik bertambah tebal

Pagi yang kutelusuri riuh tak bernyanyi
Malam yang aku jalani sepi tak berarti
Saat kereta mulai berjalan
Rinduku tebal tak tertahankan

Terlintas jelas dalam benakku
Makian bapak usirku kupergi
Hanya menangis yang emak bisa
Dengan terpaksa kutinggalkan desa

Seekor kambing kucuri
Milik tetangga tuk makan sekeluarga
Bapak tak mau mengerti 
Hilang satu anak tuk harga diri

Aku pergi meninggalkan coreng hitam dimuka bapak
Yang membuat malu keluargaku
Ku ingin kembali mungkinkah mereka mau terima 
Rinduku

Maafkan semua kesalahanku
Kursi kereta yang pasti tahu



(Iwan Fals-Rindu Tebal)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....