Laman

Jumat, 02 November 2012

Renda

Kalau berkunjung ke pusat sebuah barang, misalnya tas. Pikiran ini sepertinya masih mewajarkan ketika terdapat ratusan jenis tas dengan jumlah sangat banyak. Ya bisa jadi sepanjang mata memandang yang terlihat adalah tas. Begitupun sepatu atau baju atau barang-barang lain yang bisa langsung digunakan. Sepertinya pertanyaan siapa yang beli tas sebanyak ini, tidak muncul di benak kepalaku. Karena barang seperti tas atau sepatu atau baju itu bisa langsung dipake. Yah gampangnya anak sekolah butuh tas, orang kerja butuh tas. Dan jumlah anak sekolah plus orang kerja juga sangat banyak kan. Jadi ga ada yang aneh.


Tapi kalau yang terpampang dihadapan adalah barang yang ga bisa langsung dipake, misalnya renda. Renda ratusan jenis dan ketika menghadap ke arah manapun semuanya ya renda. Renda sebanyak ini siapa yang beli? Ah, tapi rasa heranku itu ga lama ko. Kenapa harus keheranan tentang siapa pembelinya. Pembelinya ya seperti orang yang ku tunggui sedang memilih-milih renda ini. Orang-orang yang kreatif. Hmmm, orang kreatif memang ga banyak jumlahnya, tapi penjual renda pun sepertinya ga banyak.

Market share yang sedikit maka produsennya pun ga banyak. Jadi inget kuliah pemasaran tentang gula rendah kalori. Sepertinya sejak dulu iklan gula rendah kalori di televisi ya cuma satu itu (ga mau sebut merk ah ^^) karena memang pangsa pasarnya sangat khusus. Walaupun kalau diperhatikan sekarang ini iklan gula rendah kalori itu bukan lagi menyasar pada penderita diabetes tapi juga pada orang-orang yang sangat besar kemungkinannya terkena diabetes. Mencoba meluaskan pangsa pasarnya.



--Mayestik, 60 hari sebelum hari H--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....