Laman

Kamis, 22 Januari 2009

Let it Flow

Hidup dan nasib bisa berantakan, misterius, fantastis dan sporadis. Namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Inilah fakta penciptaan yang tak terbantahkan. (Harun Yahya).


Semua proses melupakan (apapun) adalah bagian dari mengingat hal tersebut. Makanya banyak kejadian dimana manusia ingin melupakan sesuatu, namun yang terjadi justru sebaliknya. Semakin ingat. Lalu, kenapa tidak mencoba untuk membiarkannya mengalir? Mengalir berarti membiarkan semuanya seperti sedia kala, membiarkan malam tetap gelap dengan semua pernak-perniknya. Membiarkan matahari yang dengan kepongahan sinarnya menutupi malam, tanpa perlu mengingat/merindukannya (malam). Karena toh malam akan datang lagi. Mengalir hanya memindahkannya dari sungai kecil ke lautan luas dan matahari akan menyerapnya. Lalu awan akan menjatuhkannya lagi dalam bentuk hujan yang menentramkan. So, let it flow (kata siapa ini ya?). Eternal flame (The Bangles).


Close your eyes,
Give me your hand.
Darling, do you feel,
My heart beating?
Do you understand?
Do you feel the same?
Am I only dreaming?
Is this burning,
An eternal flame?

I believe it's
Meant to be.
Darling, I watch when,
You are sleeping,
You belong to me
Do you feel the same?
Am I only dreaming?
Or is this burning (burning),
An eternal flame?

Say my name,
Sun shines through the rain.
A whole life so lonely,
And then come and ease the pain.
I don't want to lose this feeling.
Ohh-ohhh.

Menginginkannya sepenuh hati, tapi juga merelakannya dengan segenap jiwa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....